Sunday 5 February 2017

Penghijauan di Ujung Gol Bersama Komunitas Indera

Antusias untuk menanam pohon anak-anak di Ujung Gol, Desa Sekaroh, Kec. Jerowaru, Kab. Lombok Timur, NTB 

Terbagung bersama sebuah komunitas yang diberi nama Indera Community mengajarkan saya banyak hal. Komunitas ini seperti namanya INDERA yang merupakan singkatan dari Incandescing Children Absolutely yang bergerak untuk memberikan pencerahan bagi anak-anak yang seharusnya mendapakan pilar dan semangat sebagai selayaknya seorang anak yang penuh ceria dan warna. Setiap anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak seperti yang dijanjikan pemerintah dalam kebijakannya. Disini saya menekankan pada pendidikan yang layak? Dimana pendidikan yang layak tersebut? Saat kami melihat bagaimana kondisi di sebuah sekolah di daerah pelosok di kabupaten Lombok Timur NTB ini membuat kami Komunitas Indera tergerak hatinya untuk setidaknya membagi kebahagiaan dan inspirasi dengan tindakan nyata yang sangat sederhana tapi sangat berarti bagi bocah-bocah hebat di sekolah tersebut. Salah satunya agenda penghijauan seperti penanaman pohon oleh Komunitas Indera dan anak-anak Ujung Gol yang tepatnya dilaksanakan selama 2 hari sabtu dan minggu tanggal 28-29 Januari 2017 akhir pekan lalu. 

Bukan kali pertama komunitas ini mengadakan agendanya di Ujung Gol, sebuah kampung di desa Sekaroh Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, NTB. Di Ujung Gol ini terdapat sebuah sekolah yang sangat miris dan sangat memprihatinkan yakni MI Sidratu Muntaha yang sudah dibangun sekitar 4 tahun berdiri di atas bukit. Sekolah yang memiliki pemandangan alam yang sangat indah ini memiliki siswa yang tergabung dari kelas 1 hingga kelas 4, dimana dalam satu bangku duduk 4 hingga 5 siswa yang seharusnya ditempati untuk dua orang anak saja. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dana untuk menyediakan sarana dan prasarana seperti meja dan kursi. Selain itu, bangunan kelas yang sudah jadi terdapat dua ruangan yang masih dalam tahap pembangunan. Itu pun masih jauh dari kata layak. Bagaimana tidak, dinding temboknya hanya setinggi pinggang orang dewasa, tidak memiliki jendela dan pintu, memiliki 1 papan tulis padalah kelas yang tersedia itu dari kelas 1 hingga 4 sehingga guru menggabung semua siswa jadi satu atau dua kelompok belajar dalam satu kelas, ditambah lagi atapnya bisa saja terbang kalau terjadi angin yang besar, bahkan hal tersebut pernah terjadi ujar salah seorang gurunya. Dan dengan besar hati  rumah Pak Kadus pun dijadikan tempat untuk belajar siswa-siswi sekolah tersebut sementara atap sekolahnya diperbaiki. Sangat miris bukan?
suasana di ruang kelas MI Sidratul Muntaha, Ujung Gol.
Dibandingkan dengan anak-anak yang sekolah di kota atau desa lainnya yang diantar oleh orang tuannya dengan kendaraan, para siswa di sekolah ini boro-boro diantar dengan kendaraan, memiliki sepeda pun tidak padahal mereka harus menempuh jarak yang begitu jauh dari rumahnya ke sekolah mereka melewati medan yang begitu memprihatinkan. Bila musim kemarau daerah ini akan gersang dengan jalan berdebu dan berkerikil sedangkan bila musim hujan tiba daerah ini akan ditumbuhi rerumputan alam yang hijau dengan jalanan yang becek dan licin walaupun begitu hal ini menjadi berkah bagi para petani disana untuk menanam jagung dan berbagai tanaman sayur lainnya.

Di kecamatan Jerowaru Lombok Timur ini pada umumnya merupakan daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang rendah dibandingkan daerah lainnya di Lombok. Pada saat musim kemarau tempat ini sangat gersang dan kekurangan air baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk bercocok tanam. Sebagian masyarakatnya juga pergi melaut untuk  mencari ikan karena daerah ini memang merupakan daerah pesisir pantai yang memiliki destinasi wisata pantai-pantai yang indah dan terkenal  hingga luar negeri. Akan tetapi apabila musim hujan tiba, anugrah bagi masyarakat di kecamatan Jerowaru ini yang tadinya gersang menjadi hujau dan subur. Mereka yang memiliki lahan memanfaatkannya untuk menanam beberapa jenis tanaman pangan seperti jagung, tomat, cabai, buah-buahan seperti serikaya dll.

Oleh karena itu, untuk memanfaatkan musim penghujan ini Komunitas Indera melakukan penghijauan berupa penanaman pohon di sekitar sekolah MI Sidratul Muntaha dan jalanan menuju rumah warga di Ujung Gol desa Sekaroh kecamatan Jerowaru Lombok Timur. Agenda ini sudah direncanakan dan diberikan izin oleh guru sekaligus kepala sekolah di sekolah tersebut dan juga Pak Kadus yang berwenang di Kampung Ujung Gol. Sehingga agenda ini sangat didukung oleh pak Kadus disana yang kebetulan baru beberapa bulan pulang dari menjalankan ibadah haji. Anak-anak Ujung Gol sangat antusias dan gembira dengan kedatangan para relawan Komunitas Indera yang akan melakukan penanaman pohon di tempat mereka.

Para relawan mencoba menarik semangat anak-anak tersebut dengan memberikan beberapa permaianan dan berbagi bercerita kepada anak-anak sebelum dilakukan penanaman pohon. Anak-anak dibagi menjadi dua grup yakni kelompok laki-laki dan perempuan. Masing-masing kelompok diarahkan oleh para relawan yang berusaha untuk mencairkan suasana dengan memberikan permaianan kepada anak-anak tersebut, seperti bercerita, bernyanyi ataupun permainan yang sering mereka lakukan. Bahkan anak-anak tersebut sangat antusias hingga sampai terpeleset dan terjatuh, meskipun betigu mereka sangat gembira dan tidak merasa kapok untuk bermain lagi. Selain itu, relawan juga mengenalkan tentang berbagai jenis profesi atau pekerjaan yang mereka sukai dan dicita-citakan jika desawa kelak. Adapula, relawan yang mencoba menceritakan tentang bagaimana terjadinya penomena alam seperti mengenalkan musim di tempat mereka berada. Relawan mengajak anak-anak untuk mencintai dan melestarikan alam dengan baik dan bijak. Salah satu contoh yang bisa kita lakukan untuk melestarikan alam dan lingkungan kita yakni dengan menanam pohon.

Moment bercerita oleh salah satu relawan Komunitas Indera
Anak-anak tersebut yang memang notabennya merupakan anak petani dan nelayan yang sudah terbiasa dengan alam dan suka membantu orang tua mereka menanam di ladang bagi mereka yang mempunyai ladang di sana. Dengan gamblang merekapun menceritakan bagaimana mereka menanan cabai, tomat, dan jagung saat membantu orang tua mereka di ladang walau dengan expresi malu-malu. Saat para relawan mengajak mereka untuk menanam pohon mereka antusias dan tidak sabar untuk melakukannya.

Dengan dibantu oleh Pak kadus, para relawan dan juga anak-anak Ujung Gol bisa melakukan penanaman pohon di sekitar sekolah MI Sidratul Muntaha dan di sepanjang jalan menuju perkampungan disana. Ada sekitar 200 bibit pohon siap tanam dibagikan oleh para relawan kepada anak-anak tersebut untuk ditanam dilubang-lubang yang telah disediakan. Para relawan mengajak anak-anak tersebut memberi nama pada bibit pohon yang mereka taman sesuai dengan keinginan mereka sendiri supaya dapat membuat mereka lebih bersemangat untuk menjaga pohon tersebut hingga besar nanti. Tadinya kami berfikir bibit-bibit pohon tersebut yang akan ditaman di Ujung Gol tidak akan cukup, akan tetapi ternyata kami tidak bisa menanam semua bibit-bibit tersebut karena faktor lahan yang tidak begitu luas. Walaupun begitu para relawan merasa sangat bersyukur acara yang direncanakan dari jauh-jauh hari bisa terlaksana dengan baik walaupun masih ada saja kekurangan. Yang terpenting adalah bisa berbagi cerita dan inspirasi kepada anak-anak yang begitu luar biasa. Sungguh mereka mengajarkan kita semangat pantang menyerah.


Komunitas indera mengucapkan banyak terima kasih kepada anak-anak hebat Ujung Gol, guru MI Sidratul Muntaha yang tidak kalah luar biasa juga, Pak Kadus Ujung Gol yang telah banyak membantu dan mendukung kegiatan selama ini serta para relawan, jangan pernah menyerah untuk membangkitkan semangat dan kepercayaan diri untuk anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak. [Re]

No comments:

Post a Comment