![]() |
Antusias untuk menanam pohon anak-anak di Ujung Gol, Desa Sekaroh, Kec. Jerowaru, Kab. Lombok Timur, NTB |
Terbagung bersama sebuah komunitas yang diberi
nama Indera Community mengajarkan
saya banyak hal. Komunitas ini seperti namanya INDERA yang merupakan singkatan
dari Incandescing Children Absolutely
yang bergerak untuk memberikan pencerahan bagi anak-anak yang seharusnya
mendapakan pilar dan semangat sebagai selayaknya seorang anak yang penuh ceria
dan warna. Setiap anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
layak seperti yang dijanjikan pemerintah dalam kebijakannya. Disini saya
menekankan pada pendidikan yang layak? Dimana pendidikan yang layak tersebut?
Saat kami melihat bagaimana kondisi di sebuah sekolah di daerah pelosok di
kabupaten Lombok Timur NTB ini membuat kami Komunitas Indera tergerak hatinya
untuk setidaknya membagi kebahagiaan dan inspirasi dengan tindakan nyata yang
sangat sederhana tapi sangat berarti bagi bocah-bocah hebat di sekolah
tersebut. Salah satunya agenda penghijauan seperti penanaman pohon oleh
Komunitas Indera dan anak-anak Ujung Gol yang tepatnya dilaksanakan selama 2
hari sabtu dan minggu tanggal 28-29 Januari 2017 akhir pekan lalu.
Bukan kali pertama komunitas ini mengadakan agendanya
di Ujung Gol, sebuah kampung di desa Sekaroh Kecamatan Jerowaru Kabupaten
Lombok Timur, NTB. Di Ujung Gol ini terdapat sebuah sekolah yang sangat miris
dan sangat memprihatinkan yakni MI Sidratu Muntaha yang sudah dibangun sekitar
4 tahun berdiri di atas bukit. Sekolah yang memiliki pemandangan alam yang
sangat indah ini memiliki siswa yang tergabung dari kelas 1 hingga kelas 4,
dimana dalam satu bangku duduk 4 hingga 5 siswa yang seharusnya ditempati untuk
dua orang anak saja. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dana untuk
menyediakan sarana dan prasarana seperti meja dan kursi. Selain itu, bangunan kelas
yang sudah jadi terdapat dua ruangan yang masih dalam tahap pembangunan. Itu pun
masih jauh dari kata layak. Bagaimana tidak, dinding temboknya hanya setinggi pinggang
orang dewasa, tidak memiliki jendela dan pintu, memiliki 1 papan tulis padalah
kelas yang tersedia itu dari kelas 1 hingga 4 sehingga guru menggabung semua
siswa jadi satu atau dua kelompok belajar dalam satu kelas, ditambah lagi atapnya
bisa saja terbang kalau terjadi angin yang besar, bahkan hal tersebut pernah
terjadi ujar salah seorang gurunya. Dan dengan besar hati rumah Pak Kadus pun dijadikan tempat untuk
belajar siswa-siswi sekolah tersebut sementara atap sekolahnya diperbaiki. Sangat
miris bukan?
![]() |
suasana di ruang kelas MI Sidratul Muntaha, Ujung Gol. |
Dibandingkan dengan anak-anak yang sekolah di
kota atau desa lainnya yang diantar oleh orang tuannya dengan kendaraan, para
siswa di sekolah ini boro-boro diantar dengan kendaraan, memiliki sepeda pun tidak
padahal mereka harus menempuh jarak yang begitu jauh dari rumahnya ke sekolah
mereka melewati medan yang begitu memprihatinkan. Bila musim kemarau daerah ini
akan gersang dengan jalan berdebu dan berkerikil sedangkan bila musim hujan tiba
daerah ini akan ditumbuhi rerumputan alam yang hijau dengan jalanan yang becek
dan licin walaupun begitu hal ini menjadi berkah bagi para petani disana untuk
menanam jagung dan berbagai tanaman sayur lainnya.
Di kecamatan Jerowaru Lombok Timur ini pada
umumnya merupakan daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang rendah
dibandingkan daerah lainnya di Lombok. Pada saat musim kemarau tempat ini
sangat gersang dan kekurangan air baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk
bercocok tanam. Sebagian masyarakatnya juga pergi melaut untuk mencari ikan karena daerah ini memang
merupakan daerah pesisir pantai yang memiliki destinasi wisata pantai-pantai
yang indah dan terkenal hingga luar
negeri. Akan tetapi apabila musim hujan tiba, anugrah bagi masyarakat di kecamatan
Jerowaru ini yang tadinya gersang menjadi hujau dan subur. Mereka yang memiliki
lahan memanfaatkannya untuk menanam beberapa jenis tanaman pangan seperti
jagung, tomat, cabai, buah-buahan seperti serikaya dll.
Oleh karena itu, untuk memanfaatkan musim
penghujan ini Komunitas Indera melakukan penghijauan berupa penanaman pohon di
sekitar sekolah MI Sidratul Muntaha dan jalanan menuju rumah warga di Ujung Gol
desa Sekaroh kecamatan Jerowaru Lombok Timur. Agenda ini sudah direncanakan dan
diberikan izin oleh guru sekaligus kepala sekolah di sekolah tersebut dan juga
Pak Kadus yang berwenang di Kampung Ujung Gol. Sehingga agenda ini sangat
didukung oleh pak Kadus disana yang kebetulan baru beberapa bulan pulang dari
menjalankan ibadah haji. Anak-anak Ujung Gol sangat antusias dan gembira dengan
kedatangan para relawan Komunitas Indera yang akan melakukan penanaman pohon di
tempat mereka.
Para relawan mencoba menarik semangat
anak-anak tersebut dengan memberikan beberapa permaianan dan berbagi bercerita
kepada anak-anak sebelum dilakukan penanaman pohon. Anak-anak dibagi menjadi
dua grup yakni kelompok laki-laki dan perempuan. Masing-masing kelompok
diarahkan oleh para relawan yang berusaha untuk mencairkan suasana dengan memberikan
permaianan kepada anak-anak tersebut, seperti bercerita, bernyanyi ataupun
permainan yang sering mereka lakukan. Bahkan anak-anak tersebut sangat antusias
hingga sampai terpeleset dan terjatuh, meskipun betigu mereka sangat gembira
dan tidak merasa kapok untuk bermain lagi. Selain itu, relawan juga mengenalkan
tentang berbagai jenis profesi atau pekerjaan yang mereka sukai dan dicita-citakan
jika desawa kelak. Adapula, relawan yang mencoba menceritakan tentang bagaimana
terjadinya penomena alam seperti mengenalkan musim di tempat mereka berada. Relawan
mengajak anak-anak untuk mencintai dan melestarikan alam dengan baik dan bijak.
Salah satu contoh yang bisa kita lakukan untuk melestarikan alam dan lingkungan
kita yakni dengan menanam pohon.
Anak-anak tersebut yang memang notabennya
merupakan anak petani dan nelayan yang sudah terbiasa dengan alam dan suka
membantu orang tua mereka menanam di ladang bagi mereka yang mempunyai ladang
di sana. Dengan gamblang merekapun menceritakan bagaimana mereka menanan cabai,
tomat, dan jagung saat membantu orang tua mereka di ladang walau dengan expresi
malu-malu. Saat para relawan mengajak mereka untuk menanam pohon mereka antusias
dan tidak sabar untuk melakukannya.
Dengan dibantu oleh Pak kadus, para relawan
dan juga anak-anak Ujung Gol bisa melakukan penanaman pohon di sekitar sekolah
MI Sidratul Muntaha dan di sepanjang jalan menuju perkampungan disana. Ada sekitar
200 bibit pohon siap tanam dibagikan oleh para relawan kepada anak-anak
tersebut untuk ditanam dilubang-lubang yang telah disediakan. Para relawan
mengajak anak-anak tersebut memberi nama pada bibit pohon yang mereka taman
sesuai dengan keinginan mereka sendiri supaya dapat membuat mereka lebih bersemangat
untuk menjaga pohon tersebut hingga besar nanti. Tadinya kami berfikir bibit-bibit
pohon tersebut yang akan ditaman di Ujung Gol tidak akan cukup, akan tetapi ternyata
kami tidak bisa menanam semua bibit-bibit tersebut karena faktor lahan yang
tidak begitu luas. Walaupun begitu para relawan merasa sangat bersyukur acara
yang direncanakan dari jauh-jauh hari bisa terlaksana dengan baik walaupun masih
ada saja kekurangan. Yang terpenting adalah bisa berbagi cerita dan inspirasi kepada
anak-anak yang begitu luar biasa. Sungguh mereka mengajarkan kita semangat pantang
menyerah.
Komunitas indera mengucapkan banyak terima
kasih kepada anak-anak hebat Ujung Gol, guru MI Sidratul Muntaha yang tidak
kalah luar biasa juga, Pak Kadus Ujung Gol yang telah banyak membantu dan
mendukung kegiatan selama ini serta para relawan, jangan pernah menyerah untuk membangkitkan
semangat dan kepercayaan diri untuk anak-anak yang seharusnya mendapatkan
pendidikan yang layak. [Re]
No comments:
Post a Comment